Unik, Becak Canggih Pake Argometer



Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan tengah melakukan uji coba becak motor (Bella) dengan argo. Lima unit becak hasil buatan Ahmad Dwiana Candra, mahasiswa Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu sudah beroperasi di Kota Lamongan, Jawa Timur.
Uji coba becak motor dengan argo mulai dilakukan hari ini. Untuk sementara, tarif becak masih Rp 3.000 sekali angkut. Kini, tim dari ITS dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan tengah menghitung kelayakan untuk menentukan harga argo. Uji coba ini dijadwalkan selama satu bulan. Nantinya ada tarif resmi untuk argo becak motor di Lamongan.
Sutiono, 27 tahun, tukang becak di Babat, Lamongan, mengatakan selama lima tahun menjadi tukang becak dia berharap ada bantuan untuk fasilitas becak motor. Sebab, selama ini becaknya masih manual dengan cara dikayuh. “Ya, kita ingin sekali, punya becak motor,” ujarnya di Babat, Kamis, 19 Mei 2011.
Jumlah becak bermotor yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan ada 200 unit. Becak bermotor ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lamongan tahun 2007 dan tahun 2009. Sistemnya, yaitu kredit tanpa bunga.
Becak motor ini juga dilengkapi dengan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Sementara itu, becak bermotor dan manual yang tidak terdaftar ada 2.000 unit lebih.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan Mursyid, untuk uji coba ini belum dikenakan tarif sesuai dengan argo. Nantinya, setelah uji coba dengan lima unit becak selesai, akan ada rumusan untuk menghitung tarif sesuai argo. “Masih uji coba,” ujarnya pada Tempo lewat telepon, Kamis, 19 Mei 2011.
Dia menyebutkan secara bertahap akan ada tawaran kredit kepemilikan becak bermotor karena dari 200 unit becak bermotor yang didanai APBD 2007 sebesar Rp 900 juta, dananya sudah kembali Rp 750 juta. Selanjutnya, dana pinjaman itu akan terus bergulir kepada tukang becak lainnya.
Becak motor dengan argo ini, lanjut Mursyid, kemungkinan akan diterbitkan dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan. Intinya, untuk merumuskan industri kecil berupa becak motor.
Hal sama ada di Gorontalo yang juga sudah menerbitkan Peraturan Daerah di tingkat Provinsi. “Dulu Gorontalo, studi ke sini. Tapi, perkembangannya lebih pesat di sana,” ujar Mursyid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar