Gila Posting. Die-hard fans bisa Anda temui dengan mudah di konser-konser musik metal. Ada beberapa tipe penonton yang pasti ada di tiap konser metal. Apakah Anda pernah memperhatikannya? Ini dia!
Jika Anda kerap menghadiri pertunjukan musik metal, sebenarnya Anda sudah mengenali karakter-karakter ini. Percaya atau tidak, mereka akan benar-benar ada di kerumunan kebisingan konser.
Dilansir Ultimate-guitar, ada 5 tipe penonton yang lazim berada di konser metal. Dari mulai gender, usia juga gaya joget serta berpakaian.
1. Pria Veteran
Pria ini biasanya berusia 20 tahun lebih tua dari penonton lainnya. Ia mungkin sudah menyaksikan konser metal sejak Anda masih mengenakan popok. Biasanya ia mengenakan rompi denim pudar dengan banyak tambalan. Ia telah menonton band metal kawakan selama ribuan kali dan bisa memberitahu Anda set list yang dimainkan mereka pada setiap konser. Pria veteran ini biasanya tidak mudah terkesan akan sesuatu, dan ia bisa Anda temukan di belakang kerumunan, bersantai minum bir. Kadang ia menemukan beberapa temannya, tapi lebih sering nonton sendiri. Ia menatap bocah-bocah bercat rambut dan skinny jeans dengan sebal, mengingat masa mudanya ketika masih mengenakan denim kotor dan jaket kulit belel. Ia berada di sana untuk melihat band, bukan update Facebook dan sibuk dengan ponselnya. Ia makin sering mengomel mengomentari konser-konser yang ditontonnya, ia terlalu tua untuk eksis.
2. Perempuan yang Sok-sokan Ikut Pacar
“Sayang, kenapa kamu tak pernah mengajakku untuk ikut nonton konser metal yang selalu kamu tonton?” sang perempuan bertanya. “Kamu kemungkinan tidak menyukainnya,” jawab sang pacar. “Tapi saya ingin melakukan apa yang kamu suka!” perempuan bersikeras.
Dua minggu kemudian, di tengah konser heavy metal dengan penuh sesak penonton berkeringat, sang perempuan mulai menyesali perbincangan di atas. Ia ingin segera meninggalkan arena konser padahal hits andalan band tersebut belum dibawakan. Ia bahkan mengenakan kaus flannel biru, yang dianggap cocok untuknya. Kini ia kebingungan.
Ketika lagu pertama mulai dibawakan, ia berusaha mencari tahu bagaimana menari dengan lagu itu. Ia memulai dengan gerakan aneh, sangat tidak cocok dengan musik. Lalu ia tak bergeming, memandangi orang-orang di sekelilingnya. Ia mencari kenyamanan dari kekasihnya, sayangnya sang pria sudah terbuai ke dalam musik metal kesukaannya. Sang pria tak menyadari kekasihnya tersiksa. Kadang ia bertahan karena merasa sayang sudah menghamburkan uang untuk membeli tiket konser. Sesekali ia menyadari band yang sedang tampil itu keren, dan bisa menikmatinya. Tapi itu jarang sekali terjadi. Yang ada, biasanya mereka sibuk dengan ponselnya menghubungi teman-teman di luar sana.
3. Pria Tukang Selonong
Mereka yang ingin menonton band idolanya dari dekat, tentu memilih datang lebih awal agar bisa ambil posisi. Tapi tidak dengan “si tukang selonong”. Ketika konser akan dimulai, biasanya ia sudah pemanasan di bagian belakang. Ketika bintang utama siap tampil, lampu di area konser akan meredup. Saat itulah ia beraksi. Ia terus mencari celah menuju ke depan panggung tanpa peduli dengan sekelilingnya. Ia terus mendorong dan menepis orang agar memberinya jalan. Ia tidak akan berhenti hingga sampai ke tujuannya. Kata-kata “permisi” dan “maaf” tidak pernah terlontar olehnya. Jika dalam jumlah banyak, mereka bisa membahayakan. Jika Anda mau aman, bergeserlah ketika ia minta jalan atau beri pelajaran sesekali.
4. Pria Berkeringat dan Tanpa Baju di Mosh Pit
Konser metal tak akan lengkap tanpa ada mosh pit. Di antara banyak orang itu jangan heran jika Anda menemukan seorang pria penuh keringat dan merasa gerah dengan bajunya. Moshing bisa jadi gerakan yang sangat menyenangkan, Anda berlari menubruk orang lain, melakukan gerakan bebas melepaskan adrenalin Anda. Tapi akan sangat menyebalkan jika Anda bertemu pria tersebut dan bersinggungan dengan tubuhnya penuh keringat. Orang lain akan diam-diam berharap pria tersebut memakai lagi kausnya. Karena mereka tidak ingin tubuhnya dipenuhi keringat orang lain. Tapi tahukah Anda? Pria ini akan berpikir semua orang tidak mempedulikannya karena takut terkena sikut olehnya.
5. Pria Penantang
Beberapa orang datang ke konser dengan tujuan untuk mendengarkan musik bagus, minum sedikit dan menikmati waktu. Tapi tidak pria tipe ini. Pria ini rela mengeluarkan uang banyak untuk tiket demi bisa berkelahi. Pria ini berada di baris depan penonton mengawasi mereka yang bisa ia “hajar”. Bukan berkelahi secara terbuka, ia menggunakan alasan menari menikmati musik untuk menghantam orang lain. Ketika seseorang tak sengaja menyikutnya dari belakang, kesempatan tersebut tak ia sia-siakan. Ia akan membalas dengan jotosan di wajah sebelum petugas keamanan mengamankan mereka.
Hal yang lucu dari tipe penonton ini adalah mereka sering kali bermasalah dengan petugas keamanan sehingga tidak lagi bisa mencari musuh. Jika ia beruntung, petugas akan membiarkan ia kembali ke mosh pit. Tapi jika kesalahannya fatal dan melibatkan banyak orang, biasanya ia dikeluarkan. Terutama jika band yang tengah tampil ikut ambil bagian. Menunjuk si biang kerok, menyorakinya dan meminta ia keluar dari pertunjukan. Sangat konyol.
Jika Anda kerap menghadiri pertunjukan musik metal, sebenarnya Anda sudah mengenali karakter-karakter ini. Percaya atau tidak, mereka akan benar-benar ada di kerumunan kebisingan konser.
Dilansir Ultimate-guitar, ada 5 tipe penonton yang lazim berada di konser metal. Dari mulai gender, usia juga gaya joget serta berpakaian.
1. Pria Veteran
Pria ini biasanya berusia 20 tahun lebih tua dari penonton lainnya. Ia mungkin sudah menyaksikan konser metal sejak Anda masih mengenakan popok. Biasanya ia mengenakan rompi denim pudar dengan banyak tambalan. Ia telah menonton band metal kawakan selama ribuan kali dan bisa memberitahu Anda set list yang dimainkan mereka pada setiap konser. Pria veteran ini biasanya tidak mudah terkesan akan sesuatu, dan ia bisa Anda temukan di belakang kerumunan, bersantai minum bir. Kadang ia menemukan beberapa temannya, tapi lebih sering nonton sendiri. Ia menatap bocah-bocah bercat rambut dan skinny jeans dengan sebal, mengingat masa mudanya ketika masih mengenakan denim kotor dan jaket kulit belel. Ia berada di sana untuk melihat band, bukan update Facebook dan sibuk dengan ponselnya. Ia makin sering mengomel mengomentari konser-konser yang ditontonnya, ia terlalu tua untuk eksis.
2. Perempuan yang Sok-sokan Ikut Pacar
“Sayang, kenapa kamu tak pernah mengajakku untuk ikut nonton konser metal yang selalu kamu tonton?” sang perempuan bertanya. “Kamu kemungkinan tidak menyukainnya,” jawab sang pacar. “Tapi saya ingin melakukan apa yang kamu suka!” perempuan bersikeras.
Dua minggu kemudian, di tengah konser heavy metal dengan penuh sesak penonton berkeringat, sang perempuan mulai menyesali perbincangan di atas. Ia ingin segera meninggalkan arena konser padahal hits andalan band tersebut belum dibawakan. Ia bahkan mengenakan kaus flannel biru, yang dianggap cocok untuknya. Kini ia kebingungan.
Ketika lagu pertama mulai dibawakan, ia berusaha mencari tahu bagaimana menari dengan lagu itu. Ia memulai dengan gerakan aneh, sangat tidak cocok dengan musik. Lalu ia tak bergeming, memandangi orang-orang di sekelilingnya. Ia mencari kenyamanan dari kekasihnya, sayangnya sang pria sudah terbuai ke dalam musik metal kesukaannya. Sang pria tak menyadari kekasihnya tersiksa. Kadang ia bertahan karena merasa sayang sudah menghamburkan uang untuk membeli tiket konser. Sesekali ia menyadari band yang sedang tampil itu keren, dan bisa menikmatinya. Tapi itu jarang sekali terjadi. Yang ada, biasanya mereka sibuk dengan ponselnya menghubungi teman-teman di luar sana.
3. Pria Tukang Selonong
Mereka yang ingin menonton band idolanya dari dekat, tentu memilih datang lebih awal agar bisa ambil posisi. Tapi tidak dengan “si tukang selonong”. Ketika konser akan dimulai, biasanya ia sudah pemanasan di bagian belakang. Ketika bintang utama siap tampil, lampu di area konser akan meredup. Saat itulah ia beraksi. Ia terus mencari celah menuju ke depan panggung tanpa peduli dengan sekelilingnya. Ia terus mendorong dan menepis orang agar memberinya jalan. Ia tidak akan berhenti hingga sampai ke tujuannya. Kata-kata “permisi” dan “maaf” tidak pernah terlontar olehnya. Jika dalam jumlah banyak, mereka bisa membahayakan. Jika Anda mau aman, bergeserlah ketika ia minta jalan atau beri pelajaran sesekali.
4. Pria Berkeringat dan Tanpa Baju di Mosh Pit
Konser metal tak akan lengkap tanpa ada mosh pit. Di antara banyak orang itu jangan heran jika Anda menemukan seorang pria penuh keringat dan merasa gerah dengan bajunya. Moshing bisa jadi gerakan yang sangat menyenangkan, Anda berlari menubruk orang lain, melakukan gerakan bebas melepaskan adrenalin Anda. Tapi akan sangat menyebalkan jika Anda bertemu pria tersebut dan bersinggungan dengan tubuhnya penuh keringat. Orang lain akan diam-diam berharap pria tersebut memakai lagi kausnya. Karena mereka tidak ingin tubuhnya dipenuhi keringat orang lain. Tapi tahukah Anda? Pria ini akan berpikir semua orang tidak mempedulikannya karena takut terkena sikut olehnya.
5. Pria Penantang
Beberapa orang datang ke konser dengan tujuan untuk mendengarkan musik bagus, minum sedikit dan menikmati waktu. Tapi tidak pria tipe ini. Pria ini rela mengeluarkan uang banyak untuk tiket demi bisa berkelahi. Pria ini berada di baris depan penonton mengawasi mereka yang bisa ia “hajar”. Bukan berkelahi secara terbuka, ia menggunakan alasan menari menikmati musik untuk menghantam orang lain. Ketika seseorang tak sengaja menyikutnya dari belakang, kesempatan tersebut tak ia sia-siakan. Ia akan membalas dengan jotosan di wajah sebelum petugas keamanan mengamankan mereka.
Hal yang lucu dari tipe penonton ini adalah mereka sering kali bermasalah dengan petugas keamanan sehingga tidak lagi bisa mencari musuh. Jika ia beruntung, petugas akan membiarkan ia kembali ke mosh pit. Tapi jika kesalahannya fatal dan melibatkan banyak orang, biasanya ia dikeluarkan. Terutama jika band yang tengah tampil ikut ambil bagian. Menunjuk si biang kerok, menyorakinya dan meminta ia keluar dari pertunjukan. Sangat konyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar