GilaPosting - Setelah menyambut kedatangan para delegasi FIFA di Kantor Presiden, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberikan kesempatan untuk memegang langsung trofi setinggi 36,8 sentimeter itu. Di depan kamera fotografer dan televisi, SBY pun mengangkatnya dibantu beberapa delegasi lainnya yang mengenakan sarung tangan.
Usai SBY memegang trofi tersebut, sejumlah menteri, staf dan wartawan diberikan kesempatan untuk berfoto bersama. Berbeda dengan SBY, mereka tidak dibolehkan untuk memegang trofi yang terbuat dari emas 18 karat dan beralaskan malasit itu.
Tak mau ketinggalan, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi juga ingin mengabadikan dirinya bersanding dengan trofi piala dunia itu. Setelah mengambil tempat, dirinya ingin diabadikan seolah-olah sedang memegang trofi tersebut dengan mengadahkan tangannya ke bagian kaca etalase yang berisi trofi tersebut.
Tak pelak, tindakan itu pun mendapat teguran dari sejumlah delegasi yang tengah berjaga. Dirinya pun berlari sembari memberitahukan agar Sudi tidak menyentuhnya sembari mencoba melepaskan tangan Sudi dari balik kaca.
"Don't touch, don't touch (jangan pegang, jangan pegang)," teriak seorang staf FIFA kepada Sudi.
Sudi yang mengetahui larangan tersebut pun hanya tersenyum. Tak lama ia meninggalkan lokasi menyusul presiden yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kantornya.
Dalam keterangan persnya di Jakarta, perwakilan The Coca-Cola Company Global Anna Maria Gazda menyebutkan, panitia hanya mengizinkan kepala negara dan tim pemenang memegang trofi tersebut. Dia beralasan, larangan itu dilakukan demi keamanan trofi dari tangan-tangan jail.
"Saya sangat berhati-hati. Tapi, kami tidak bisa menjelaskan secara lebih detail soal keamanan. Siapapun tidak mendapatkan kesempatan memegang trofi, kecuali kepala negara dan tim pemenang Piala Dunia," ujar Anna, Senin (6/1/2014).
-adn-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
gaga
BalasHapus